Bincang Santai Satu-satu: Bebas Nyeri Payudara

Menyusui adalah magnum drostan p 100 proses memberikan makanan pada bayi dengan menggunakan air susu ibu langsung dari payudara ibu. Menurut Data World Health Organization (WHO) tahun 2018 melaporkan bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di seluruh dunia adalah sebesar 40% masih belum mencapai target untuk cakupan pemberian ASI eksklusif di dunia yakni sebesar 50% (WHO, 2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 melaporkan bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia hanya mencapai 37,3%, angka tersebut masih belum mencapai target Kementerian Kesehatan yang harus mencapai 80% (Riskesdas, 2018).

Salah satu faktor dari ibu yaitu cara menyusui yang tidak benar. Cara menyusui yang tidak benar dapat menyebabkan puting susu lecet dan ASI tidak keluar optimal. Menurut Riskesdas, 2019 di Jawa Tengah ibu menyusui mencapai 65% pemberian ASI ekskusif hanya mencapai 28,08%. Sedangkan di kota Semarang pemberian ASI eksklusif baru mencapai 33%.

Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Coca et al (2008) didapatkan masalah yang paling sering dialami oleh ibu menyusui adalah puting susu lecet. Sekitar 57,4% ibu yang menyusui mengalami puting lecet/nyeri dan paling banyak dialami oleh ibu primipara sebanyak 54,9%. Masalah puting susu lecet ini 95% terjadi pada wanita yang menyusui bayinya dengan posisi yang tidak benar. Kesalahan dari teknik menyusui disebabkan posisi bayi yang menyusu tidak sampai areola, hanya pada puting susu saja. Kesalahan lain juga bisa disebabkan saat ibu menghentikan proses menyusui kurang hati-hati (Rinata, 2015).

Semua unsur terkait bersama-sama berupaya mengatasi permasalahan ini, termasuk sivitas akademika STIKes Bakti Utama Pati. Sesuai visi program studi Sarjana kebidanan terkait kebugaran sepanjang siklus kehidupan perempuan, tim pengabdian masyarakat STIKes Bakti Utama Pati mengadakan kegiatan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada ibu nifas sehingga terbebas dari keluhan laktasi dan memberikan ASI dengan teknik menyusui yang benar kepada bayinya.

Berdasarkan latar belakang tersebut tim memberikan konseling kepada ibu tentang bagaimana agar ibu terbebas dari nyeri payudara, konseling tentang laktasi serta pelatihan teknik menyusui yang benar dengan judul “Bincang Santai Satu-Satu: Bebas Nyeri Payudara”.

Kegiatan ini dilakukan terhadap ibu nifas yang menyusui di Desa Tondomulyo pada Bulan Deseember 2021 s.d. Februari 2022, sebanyak 4 ibu nifas. Setiap ibu nifas dikunjungi ke rumahnya sebanyak 3 kali kunjungan. Tim pengabdi melakukan konseling seputar masalah laktasi, antara lain tentang ASI eksklusif, pijat oksitosin, perawatan payudara, teknik menyusui yang benar serta teknik marmet. Ibu-ibu merasa sangat puas atas kegiatan ini dan merasa makin percaya diri dalam memberikan ASI-nya. Pada kunjungan selanjutnya, setelah 1 pekan, tim melakukan evaluasi dengan hasil bahwa ibu tidak mengalami masalah dalam laktasi khususnya nyeri payudara.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai perwujudan salah satu tri darma perguruan tinggi oleh tim dosen (Uswatun Kasanah dan Ana Rofika) yang melibatkan mahasiswa prodi Sarjana Kebidanan (Addaruqqutni Nur Fatin, Gadis Riya Pratama dan Stefani Dhea Firnanda).

 

By Iyuz

Posted in Berita Terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *