Pengurusan Ormawa dan Satgas PPKS Terlibat Aktif pada Kegiatan Diseminasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP)oleh Dinsos P3AKB Kabupaten Pati

Pengurusan Ormawa dan Satgas PPKS Terlibat Aktif pada Kegiatan Diseminasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP)oleh Dinsos P3AKB Kabupaten Pati

Satgas PPKS STIKES Bakti Utama Pati mengadakan kegiatan Diseminasi hasil kegiatan yang sebelumnya dilaksanakan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Pati pada 24 Juni 2025 di Pendopo Kabupaten Pati. Dengan tema “Pergerakan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP)”.

Penyampaian Petunjuk teknis Kampanye

Doc.Presentasi Kelompok Pergerakan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP)

Dalam rangka  menyebarkan hasil kegiatan dan edukasi kepada pihak yang lebih luas maka dilaksanakan diseminasi pada 08–09 Juli 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan pengurus Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dan anggota Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) STIKES Bakti Utama Pati. Para peserta mendapatkan materi tentang peran aktif mahasiswa dan masyarakat dalam upaya pencegahan serta penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan di lingkungan kampus dan masyarakat.

Penyampaian Petunjuk teknis Kampanye

Doc. Materi Mengenal Korban Kekerasan Terhadap Perempuan

Acara dibuka dengan materi dari Waket III selaku Penanggungjawab Satgas PPKS ibu Bd Uswatun Khasanah S.SiT.,M.Kes yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendorong terciptanya lingkungan yang aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan. Dalam sesi pemaparan materi, narasumber menyampaikan strategi serta teknik penanganan awal jika menemukan kasus kekerasan.

Penyampaian Petunjuk teknis Kampanye

Doc. Materi Peran aktif mahasiswa dalam upaya pencegahan serta penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan di lingkungan kampus dan Masyarakat

Materi kedua dibawakan oleh Ketua Satgas PPKS STIKES Bakti Utama Pati  Zulhijriani S.ST.,M.Kes  dengan materi Peran aktif mahasiswa dalam upaya pencegahan serta penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan di lingkungan kampus dan masyarakat. Kegiatan diseminasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas anggota Satgas dan Ormawa dalam menyebarluaskan edukasi dan membangun kesadaran bersama di kalangan mahasiswa. Diharapkan setelah kegiatan ini, peserta dapat menjadi agen perubahan di lingkungan kampus maupun masyarakat sekitar.

Penyampaian Petunjuk teknis Kampanye

Doc. Presentasi dan diskusi peran aktif mahasiswa dalam upaya pencegahan serta penanganan kasus kekerasan

Selain sesi materi, kegiatan juga diisi dengan diskusi interaktif, studi kasus, dan penyusunan rencana aksi tindak lanjut yang dapat diimplementasikan oleh Ormawa dan Satgas PPKS. Para peserta terlihat antusias dan aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, serta menyampaikan ide-ide inovatif dalam upaya pencegahan kekerasan berbasis komunitas.

Penyampaian Petunjuk teknis Kampanye

Doc.Peserta Diseminasi

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah semakin erat dalam mendukung terciptanya lingkungan yang responsif, peduli, dan tanggap terhadap isu kekerasan, khususnya kekerasan terhadap perempuan.

Risma Novitasari-Anggota Satgas PPKS (Sarjana Kebidanan)

Cerdas Dalam Bersosial Media

Cerdas Dalam Bersosial Media

Penggunaan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Meskipun menawarkan berbagai manfaat, media sosial juga menyimpan potensi risiko yang dapat memengaruhi individu dan masyarakat.

Media sosial telah mengubah lanskap komunikasi dan interaksi manusia secara drastis. Platform seperti Facebook, Instagram, X (Twitter), TikTok, dan LinkedIn memungkinkan miliaran orang di seluruh dunia untuk terhubung, berbagi informasi, mengekspresikan diri, dan bahkan menjalankan bisnis. Namun, di balik kemudahan dan berbagai peluang yang ditawarkan, media sosial juga membawa tantangan dan risiko yang signifikan, seperti penyebaran berita palsu (hoaks), perundungan siber (cyberbullying), pelanggaran privasi, kecanduan, dan dampak negatif terhadap kesehatan mental.

Oleh karena itu, menjadi “cerdas dalam bersosial media” bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah kebutuhan. Kecerdasan ini mencakup kemampuan untuk berpikir kritis, memahami implikasi dari setiap tindakan daring, melindungi diri dari ancaman, dan berkontribusi pada lingkungan digital yang positif.

Literasi digital sebagai fondasi kecerdasan bersosial media. Literasi digital mencakup beberapa aspek kunci:
👉 Kemampuan Mengevaluasi Informasi (Critical Thinking) Pengguna harus mampu membedakan antara informasi yang valid dan yang menyesatkan. Ini melibatkan: verifikasi sumber, cross-checking, menggali hoaks
👉 Pemahaman Algoritma dan Filter Informasi Algoritma media sosial dirancang untuk menampilkan konten yang relevan dengan minat pengguna.
👉 Keamanan Siber Dasar seperti phishing, malware, dan penipuan daring. Ini termasuk penggunaan kata sandi yang kuat dan autentikasi dua faktor.

📌Etika Komunikasi dan Interaksi Daring, Interaksi di media sosial seringkali kurang terfilter dibandingkan komunikasi tatap muka. Oleh karena itu, etika berkomunikasi menjadi sangat penting:
1. Berpikir Sebelum Mengunggah (Think Before You Post)
2. Menghargai Perbedaan Pendapat dan Keberagaman
3. Menghindari Perundungan Siber (Cyberbullying)

📌Privasi dan Keamanan Data Pribadi. Salah satu aspek krusial dalam bersosial media adalah perlindungan privasi dan data pribadi.
1. Memahami Pengaturan Privasi
2. Berhati-hati dalam Berbagi Informasi Pribadi
3. Risiko Aplikasi Pihak Ketiga dan Izin Akses

📌Dampak Psikologis dan Kesehatan Mental. Penggunaan media sosial yang tidak bijak dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.
1. Perbandingan Sosial dan Self-Esteem
2. Kecanduan Media Sosial
3. Mengelola Waktu Layar dan Detox Digital

Hal ini dapat disimpulkan, Menjadi cerdas dalam bersosial media adalah sebuah perjalanan pembelajaran berkelanjutan yang melibatkan literasi digital, etika komunikasi, pemahaman privasi, dan kesadaran akan dampak psikologis. Dengan menginternalisasi prinsip-prinsip ini, individu dapat memanfaatkan media sosial sebagai alat yang ampuh untuk konektivitas, pembelajaran, dan ekspresi diri, sambil meminimalkan risiko yang melekat. Edukasi dan kesadaran adalah kunci untuk membangun ekosistem media sosial yang lebih aman, positif, dan produktif bagi semua.

🔗 Baca Juga Artikel Edukasi Kesehatan Lainnya:
Tips Sehat Konsumsi Daging Kurban: Cara Aman dan Nikmat Menjaga Kesehatan
Pentingnya Cek Kesehatan Rutin: Investasi untuk Hidup yang Lebih Sehat
Bahaya Dehidrasi: Kenali Tanda-Tanda dan Cara Pencegahannya
Pentingnya Tidur Berkualitas bagi Kesehatan Mental

Pentingnya Cek Kesehatan Rutin untuk Menjaga Kualitas Hidup

Banyak orang merasa sehat dan menganggap tidak perlu periksa ke dokter. Namun kenyataannya, penyakit serius sering berkembang tanpa gejala, hingga akhirnya terlambat ditangani.

💡 Cek kesehatan rutin bukan hanya untuk yang sakit. Justru itu langkah cerdas untuk menjaga tubuh tetap sehat dan mencegah penyakit sejak dini.

🔍 Kenapa Harus Cek Kesehatan Rutin?

1. Mendeteksi Penyakit Sejak Dini

Penyakit seperti diabetes, hipertensi, kanker, dan gangguan jantung sering muncul tanpa tanda awal. Pemeriksaan rutin membantu mendeteksinya lebih cepat, sehingga pengobatan bisa segera dilakukan dengan hasil lebih baik.

2. Mengontrol Faktor Risiko

Cek kesehatan dapat memantau:

  • Tekanan darah

  • Kadar gula darah

  • Kolesterol

  • Fungsi organ penting seperti ginjal dan hati

Dengan hasil tersebut, dokter bisa memberikan panduan gaya hidup atau terapi sebelum menjadi kondisi serius.

3. Menghemat Biaya Pengobatan

Biaya pemeriksaan jauh lebih murah dibanding biaya rawat inap atau penanganan penyakit kronis.

4. Menjaga Kualitas Hidup

Tubuh sehat = aktivitas lancar. Dengan deteksi dini dan gaya hidup sehat, kamu bisa lebih produktif dan bahagia.

5. Memberikan Rasa Tenang

Mengetahui kondisi kesehatan secara menyeluruh mengurangi kecemasan dan meningkatkan rasa percaya diri.

🩺 Kapan Harus Melakukan Cek Kesehatan?

👉 Umumnya, minimal 1 kali dalam setahun.
👉 Bisa lebih sering jika:

  • Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kronis

  • Sudah memiliki faktor risiko (kolesterol, hipertensi, dsb.)

  • Usia di atas 40 tahun

📌 Pemeriksaan Kesehatan yang Disarankan

  • Pemeriksaan tekanan darah

  • Tes gula darah

  • Tes kolesterol

  • Tes fungsi hati dan ginjal

  • Pemeriksaan mata dan gigi

  • Skrining kanker (pap smear, mamografi, PSA)

  • EKG atau tes jantung (untuk usia 40+)

❓ FAQ tentang Cek Kesehatan Rutin

Q: Apakah cek kesehatan harus dilakukan saat sakit?
A: Tidak. Justru pemeriksaan rutin dilakukan saat masih merasa sehat untuk deteksi dini.

Q: Apa jenis pemeriksaan minimal yang perlu dilakukan?
A: Cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan fungsi ginjal–minimal 1 tahun sekali.

Q: Apakah pemeriksaan bisa ditanggung BPJS?
A: Ya, untuk beberapa jenis pemeriksaan dasar bisa ditanggung melalui fasilitas faskes tingkat 1.

Q: Apakah perlu pemeriksaan berbeda untuk pria dan wanita?
A: Ya. Wanita disarankan cek pap smear/mammografi, pria bisa periksa PSA untuk prostat.

📚 Sumber Referensi:

  • Kementerian Kesehatan RI – Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular

  • WHO – Why Health Checkups Matter (2023)

  • Mayo Clinic – General Medical Exam Guidelines by Age

🔗 Baca Juga Artikel Edukasi Kesehatan Lainnya:

Bahaya Rokok Elektrik: Antara Tren dan Ancaman Kesehatan yang Mengintai

Penggunaan rokok elektrik atau vape kian populer, terutama di kalangan remaja. Banyak yang menganggapnya lebih aman dari rokok konvensional. Namun, benarkah demikian?

Faktanya, rokok elektrik tetap mengandung nikotin dan zat berbahaya lainnya yang dapat memicu gangguan paru, jantung, hingga gangguan perkembangan otak pada remaja.

❓ Apa Itu Rokok Elektrik?

Rokok elektrik (e-cigarette atau vape) adalah perangkat yang menguapkan cairan nikotin dan perasa buatan. Saat dipanaskan, cairan ini berubah menjadi uap yang dihirup oleh pengguna.

Awalnya dipasarkan sebagai alternatif “lebih aman” dari rokok konvensional, namun berbagai studi terkini menunjukkan bahwa efek jangka panjangnya justru mengkhawatirkan.

🧪 Mitos vs Fakta Rokok Elektrik

Mitos 1: “Vape lebih aman dari rokok biasa”

Fakta: Vape tetap mengandung nikotin, logam berat, dan bahan kimia lain yang berbahaya bagi paru-paru dan jantung.

Mitos 2: “Vape membantu berhenti merokok”

Fakta: Banyak pengguna justru menjadi pengguna ganda—vape dan rokok konvensional sekaligus.

Mitos 3: “Cairan vape aman karena hanya perasa makanan”

Fakta: Ketika dipanaskan, perasa tersebut bisa menghasilkan senyawa berbahaya seperti formaldehida.

☣️ Kandungan Berbahaya dalam Vape

  • Nikotin: Adiktif dan merusak perkembangan otak remaja

  • Formaldehida & Asetaldehida: Bersifat karsinogenik

  • Logam berat: Timbal, nikel, kromium

  • Diacetyl: Pemicu penyakit paru “popcorn lung”

⚠️ Dampak Kesehatan Rokok Elektrik

1. Gangguan Pernapasan

Batuk, sesak napas, risiko infeksi, dan EVALI (kerusakan paru akut).

2. Risiko Jantung

Denyut jantung meningkat, hipertensi, risiko penyakit jantung dan stroke.

3. Efek Otak Remaja

Nikotin memengaruhi konsentrasi, emosi, dan kecerdasan jangka panjang.

4. Ketergantungan

Nikotin dalam vape bisa menyebabkan kecanduan lebih parah dibanding rokok konvensional.

👨‍🎓 Vape dan Remaja: Ancaman yang Tersembunyi

Desain menarik dan rasa manis membuat vape tampak tidak berbahaya. Namun, otak remaja sangat rentan terhadap pengaruh nikotin. Vape dapat menjadi pintu masuk menuju konsumsi rokok atau zat adiktif lain.

⚖️ Peraturan & Tanggapan Pemerintah

Beberapa negara sudah melarang atau mengatur ketat vape. Di Indonesia, vape telah dikenai cukai, tapi edukasi dan pengawasan masih lemah. Perlu regulasi dan kampanye lebih masif untuk menekan penyebarannya di kalangan remaja.

📌 Kesimpulan

Rokok elektrik bukan solusi aman untuk berhenti merokok. Meskipun tampil modern, efek jangka panjangnya dapat membahayakan paru, jantung, hingga kesehatan mental, terutama pada generasi muda.

💬 Mari waspada dan edukatif terhadap bahaya tersembunyi vape. Lindungi generasi muda dari ancaman kecanduan.

❓ FAQ Seputar Rokok Elektrik

Q: Apa benar vape lebih aman dari rokok biasa?
A: Tidak. Vape tetap mengandung nikotin dan zat berbahaya lain yang bisa memicu kanker dan kerusakan paru.

Q: Apakah vape bisa menyebabkan kecanduan?
A: Ya. Nikotin adalah zat adiktif yang menyebabkan ketergantungan.

Q: Apakah anak-anak dan remaja boleh menggunakan vape?
A: Sangat tidak disarankan. Otak remaja masih berkembang dan sangat rentan terhadap pengaruh nikotin.

Q: Apa itu EVALI?
A: E-cigarette or Vaping product use-Associated Lung Injury, yaitu kerusakan paru akut akibat penggunaan vape.

📚 Sumber Referensi:

  • CDC – E-cigarettes and Youth (2023)

  • Kementerian Kesehatan RI – Fakta Bahaya Rokok Elektrik

  • WHO – Nicotine and Health Risks in Youth (2022)

🔗 Baca Juga Artikel Edukasi Kesehatan Lainnya:

Pentingnya Cek Kesehatan Rutin: Investasi untuk Hidup yang Lebih Sehat

Menjaga kesehatan bukan hanya soal makan sehat dan olahraga, tapi juga soal kesadaran memantau kondisi tubuh melalui cek kesehatan rutin. Langkah ini penting untuk mendeteksi masalah medis sejak dini, mencegah penyakit serius, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

🔍 Mengapa Cek Kesehatan Rutin Penting?

1. Deteksi Dini Penyakit

Banyak penyakit serius seperti diabetes, hipertensi, dan kanker stadium awal tidak menunjukkan gejala. Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi kondisi ini sebelum terlambat.

2. Memonitor Kondisi Kesehatan

Bagi penderita penyakit kronis seperti hipertensi atau kolesterol tinggi, cek kesehatan berguna untuk mengontrol kondisi dan mencegah komplikasi.

3. Menghemat Biaya Pengobatan

Pencegahan jauh lebih murah daripada pengobatan jangka panjang. Deteksi dini berarti pengobatan lebih ringan dan biaya lebih rendah.

4. Meningkatkan Kualitas Hidup

Kepastian bahwa tubuh dalam keadaan sehat memberi rasa tenang, semangat hidup, dan produktivitas yang lebih tinggi.

✅ Jenis Pemeriksaan Kesehatan yang Disarankan

Berikut jenis cek rutin yang sebaiknya dilakukan, disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan riwayat kesehatan:

  • Cek tekanan darah

  • Pemeriksaan gula darah

  • Tes kolesterol

  • Tes fungsi ginjal & hati

  • Pemeriksaan mata dan gigi

  • Pap smear / mammografi (wanita)

  • Pemeriksaan prostat (pria)

  • EKG (elektrokardiogram) untuk jantung

📅 Kapan Sebaiknya Melakukan Cek Kesehatan?

Umumnya, pemeriksaan kesehatan dilakukan setahun sekali. Namun, frekuensi bisa ditingkatkan jika:

  • Memiliki faktor risiko (riwayat keluarga, gaya hidup)

  • Sudah terdiagnosis kondisi tertentu

  • Sedang dalam program pengobatan

Konsultasikan dengan dokter untuk jadwal dan jenis pemeriksaan yang tepat.

💡 FAQ Seputar Cek Kesehatan Rutin

Q: Apakah saya perlu cek kesehatan jika merasa sehat?
A: Ya, karena banyak penyakit tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.

Q: Apa pemeriksaan paling penting untuk usia 20–30 tahun?
A: Tes tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan pemeriksaan umum adalah titik awal yang baik.

Q: Apakah cek kesehatan ditanggung BPJS?
A: Beberapa jenis pemeriksaan dasar ditanggung, terutama jika atas rujukan dokter.

Q: Seberapa sering cek kesehatan dilakukan?
A: Setahun sekali untuk orang sehat, bisa lebih sering tergantung kondisi medis.

📚 Sumber Referensi:

  • WHO – Annual Medical Check-Up Recommendations (2023)

  • Kementerian Kesehatan RI – Pedoman Pemeriksaan Kesehatan Berkala

  • Mayo Clinic – Health Screening Guidelines by Age (2023)

🔗 Baca Juga Artikel Kesehatan Lainnya:


Puncak Milad Bakti Utama Pati 2025 Meriahkan Semangat Kebersamaan dan Peresmian Kampus Baru

Puncak Milad Bakti Utama Pati 2025 Meriahkan Semangat Kebersamaan dan Peresmian Kampus Baru

Pati, 11 Juni 2025 – Yayasan Bakti Utama Pati sukses menggelar puncak perayaan Milad yang diselenggarakan pada Rabu, 11 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi momen penuh kebersamaan dan semangat baru, ditandai dengan berbagai rangkaian acara mulai dari jalan sehat, penampilan yel-yel kreatif, hingga peresmian Gedung Kampus 2 Bakti Utama Pati.

Rangkaian kegiatan Milad telah dimulai sejak 30 Mei 2025 dengan acara pembukaan yang dihadiri oleh seluruh peserta lomba. Acara pembukaan dilaksanakan secara resmi oleh Ketua STIKes Bakti Utama Pati dan Kepala SMK Bakti Utama Pati. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan perlombaan internal antar karyawan seperti lomba basket dan bulu tangkis yang berlangsung meriah dan penuh semangat sportivitas.

Tidak hanya melibatkan internal yayasan, pada 9 Juni 2025 digelar perlombaan yang mengundang partisipasi dari siswa-siswi tingkat SMP dan SMA. Mereka turut serta dalam ajang lomba basket, bulu tangkis, videografi, dan desain poster. Antusiasme peserta dari berbagai sekolah menciptakan suasana kompetitif namun tetap menyenangkan.

Jalan Sehat & Peresmian Kampus Baru

Puncak acara pada 11 Juni 2025 dimulai pukul 07.30 WIB dengan kegiatan jalan sehat yang dilepas secara langsung oleh Ketua STIKes Bakti Utama Pati dan Kepala SMK Bakti Utama Pati.

Doc. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Mahasiswa

Jalan Sehat Bakti Utama Pati

Kegiatan ini semakin semarak dengan penampilan unik dan ikonik dari para peserta sesuai dengan jurusan masing-masing. Tak hanya itu, yel-yel meriah yang disiapkan oleh mahasiswa, siswa, dan karyawan berhasil membakar semangat dan menggugah kebersamaan.

Momen bersejarah terjadi usai jalan sehat, yaitu prosesi peresmian Gedung Kampus 2 Bakti Utama Pati. Gedung ini diresmikan langsung oleh Ibu Hj. Kasriatun dan Ibu Hj Kusriah, selaku anggota Dewan Pendiri Yayasan Pratini Soedarsono. Dalam prosesi simbolis, kunci gedung diserahkan oleh Ketua Dewan Pendiri kepada Kepala SMK Bakti Utama Pati sebagai tanda dimulainya pengelolaan operasional gedung baru tersebut.

Doc. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Mahasiswa

Peresmian Kampus 2 Bakti Utama Pati

Sambutan Penuh Inspirasi dan Hiburan Meriah

Acara dilanjutkan dengan sambutan inspiratif dari Ketua Yayasan Pratini Soedarsono. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur dan harapannya agar seluruh civitas akademika Bakti Utama Pati senantiasa bersatu, bersemangat, dan terus mewujudkan mimpi besar lembaga agar lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Doc. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Mahasiswa

Ketua Yayasan Pratini Soedarsono

“Milad ini bukan hanya momen selebrasi, tetapi momentum untuk memperkuat kolaborasi dan komitmen kita semua dalam mencetak generasi yang unggul dan berdaya saing,” ujar beliau.

Suasana haru dan bahagia turut mewarnai prosesi potong tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas bertambahnya usia Bakti Utama Pati. Kemeriahan semakin terasa saat kejutan ulang tahun diberikan kepada Ketua Yayasan Pratini Soedarsono yang berulang tahun bertepatan dengan perayaan Milad.

Doc. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Mahasiswa

Pemotongan Tumpeng Acara Puncak Milad Bakti Utama Pati

Kegiatan ditutup dengan penampilan hiburan dari Senyawa Band dan penyanyi tamu Dinda Teratu, yang berhasil memeriahkan suasana dan menjadi pelepas lelah para peserta setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Tips Sehat Konsumsi Daging Kurban: Cara Aman dan Nikmat Menjaga Kesehatan

Hari Raya Idul Adha adalah momen spesial bagi umat Muslim untuk berbagi daging kurban. Namun, konsumsi daging yang berlebihan dapat memicu gangguan kesehatan seperti kolesterol tinggi dan hipertensi. Dalam artikel ini, STIKes Bakti Utama Pati membagikan tips makan daging kurban secara sehat dan aman agar Anda dan keluarga tetap sehat sepanjang perayaan Idul Adha.

Mengapa Harus Bijak Konsumsi Daging Kurban?

Daging merah, termasuk daging kurban, kaya protein, zat besi, dan vitamin B12. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, bisa meningkatkan risiko kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, asam urat, bahkan gangguan pencernaan.

Tips Sehat Konsumsi Daging Kurban

1️⃣ Konsumsi dalam Porsi yang Tepat

  • Batasi konsumsi daging merah 100–150 gram sekali makan.

  • Hindari konsumsi berlebihan agar tidak memicu kolesterol tinggi dan tekanan darah naik.

2️⃣ Batasi Konsumsi Jeroan

  • Jeroan (hati, paru, usus) tinggi kolesterol dan purin.

  • Konsumsi maksimal sekali seminggu.

  • Hindari untuk penderita kolesterol tinggi, hipertensi, atau gangguan ginjal.

3️⃣ Perhatikan Cara Pengolahan

  • Hindari memasak daging hingga gosong, karena bisa menghasilkan senyawa karsinogenik.

  • Pilih metode memasak seperti merebus, mengukus, atau memanggang dalam oven.

  • Tambahkan bumbu alami seperti jahe, kunyit, dan bawang putih yang bersifat anti-inflamasi.

4️⃣ Seimbangkan dengan Sayur dan Serat

  • Sajikan daging bersama sayuran segar atau sup bening.

  • Tambahkan buah untuk membantu pencernaan dan mencegah sembelit.

5️⃣ Cukupi Asupan Air Putih

  • Minum minimal 8 gelas air putih setiap hari.

  • Air membantu metabolisme dan mencegah dehidrasi akibat konsumsi makanan tinggi protein.

6️⃣ Bijak untuk yang Punya Penyakit

  • Jika Anda memiliki hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, atau gangguan ginjal, konsultasikan ke dokter.

  • Gunakan alat pemantau tekanan darah dan gula darah secara rutin.

  • Hindari makan malam tinggi protein agar tidur tetap nyenyak.

7️⃣ Tetap Aktif Setelah Makan

  • Jalan kaki ringan setelah makan membantu pencernaan.

  • Aktivitas ringan seperti membereskan rumah juga bermanfaat.

  • Hindari langsung tidur setelah makan besar.

Risiko Kesehatan Akibat Konsumsi Berlebihan

  • Kolesterol tinggi

  • Asam urat

  • Gangguan pencernaan

  • Tekanan darah tinggi

  • Risiko kanker jika daging dimasak tidak tepat

Jangan Gunakan Kantong Plastik Hitam untuk Membungkus Daging Kurban!!!

Kantong plastik hitam terbuat dari bahan daur ulang yang tidak steril dan mengandung berbagai zat kimia berbahaya, kantong plastik hitam dapat mencemari daging yang dibungkusnya.

Kesimpulan: Nikmati Daging Kurban dengan Bijak

Idul Adha adalah waktu yang penuh berkah dan kebersamaan. Dengan cara konsumsi yang bijak, Anda bisa menikmati hidangan daging kurban tanpa khawatir akan dampak kesehatannya. Terapkan tips sehat ini agar tubuh tetap bugar dan semangat dalam beribadah.

🔗 Baca Juga:

Mahasiswa Kebidanan STIKES Bakti Utama Pati Raih Juara Harapan dalam Lomba Fashion Show Putra & Putri Kencana 2025 Kab. Pati

Mahasiswa Kebidanan STIKES Bakti Utama Pati Raih Juara Harapan dalam Lomba Fashion Show Putra & Putri Kencana 2025 Kab. Pati

Doc. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Mahasiswa

Pemenang Lomba Fashion Show Putra & Putri Kencana 2025 Kab.Pati

Pati, 19 Mei 2025 — Semangat pelestarian budaya lokal dan pengembangan potensi generasi muda terpancar dalam gelaran Sedekah Bumi Haul Ki Ageng Rante Koncono Wulung yang diselenggarakan di Desa Pekalongan Winong  di Kabupaten Pati. Acara yang berlangsung meriah ini menghadirkan berbagai penampilan seni, termasuk lomba Fashion Show bertema “Budaya Adat Nusantara”.

Doc. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Mahasiswa

Lomba Fashion Show Putra & Putri Kencana 2025 Kab.Pati

Menariknya, dalam kompetisi ini, mahasiswa Program Studi Sarjana Kebidanan STIKES Bakti Utama Pati, Shafrina i’datul Mufidah dengan penuh percaya diri dan kreativitas, dapat menampilkan busana tradisional Jawa Tengah. Hasilnya, mahasiswa kebidanan ini berhasil meraih Juara Harapan, mengalahkan puluhan peserta dari berbagai komunitas dan institusi.

Doc. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Mahasiswa

Mahasiswa S1 Kebidanan “Shafrina” dalam mengikuti Fashion Show Putra & Putri Kencana 2025 Kab.Pati

Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa di bidang kesehatan tidak hanya kompeten di ranah akademik, tetapi juga mampu mengembangkan soft skill dan potensi diri di luar bidang studi, termasuk dalam dunia seni dan budaya.

“Ini adalah pengalaman luar biasa. Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa kebidanan juga bisa tampil percaya diri dan kreatif. Kegiatan seperti ini sangat mendukung pengembangan kepribadian kami,” ungkap salah satu anggota tim usai menerima penghargaan.

Kemenangan ini disambut antusias oleh civitas akademika STIKES Bakti Utama Pati. Harapannya, mahasiswa dapat terus aktif dalam berbagai kegiatan positif, baik di dalam maupun luar kampus, sebagai wujud kontribusi nyata dalam pembangunan karakter dan pelestarian budaya bangsa.

Penulis:
S.I Mufidah & Humas Stikes BUP

Bahaya Dehidrasi: Kenali Tanda-Tanda dan Cara Pencegahannya

Dehidrasi terjadi saat tubuh kehilangan cairan lebih banyak dari yang dikonsumsi. Kekurangan cairan ini bisa mengganggu fungsi organ vital seperti otak, jantung, ginjal, dan sistem pencernaan. Dengan memahami tanda dan cara mencegahnya, kamu bisa melindungi diri dari dampak kesehatan yang berbahaya akibat dehidrasi.

 

❓ Apa Itu Dehidrasi?

Dehidrasi adalah kondisi saat tubuh tidak memiliki cukup air untuk menjalankan fungsi normalnya. Cairan sangat penting untuk menjaga suhu tubuh, melancarkan pencernaan, melumasi sendi, dan mengangkut oksigen dan nutrisi ke seluruh sel tubuh.

 

⚠️ Bahaya Dehidrasi bagi Kesehatan

Berikut ini beberapa bahaya dehidrasi yang dapat terjadi:

  1. Penurunan Fungsi Otak

Kekurangan cairan membuat otak sulit berkonsentrasi, menimbulkan kelelahan mental, sakit kepala, dan kebingungan.

  1. Gangguan Fungsi Ginjal

Ginjal membutuhkan air untuk menyaring limbah dari darah. Dehidrasi kronis dapat memicu batu ginjal atau bahkan gagal ginjal.

  1. Ketidakseimbangan Elektrolit

Elektrolit seperti natrium dan kalium penting untuk fungsi otot dan jantung. Dehidrasi bisa menyebabkan kram, irama jantung tidak teratur, hingga kejang.

  1. Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)

Volume darah berkurang akibat dehidrasi, sehingga menyebabkan tekanan darah turun dan tubuh menjadi lemas atau pingsan.

  1. Syok Hipovolemik

Ini adalah kondisi medis darurat saat tubuh kehilangan cairan dalam jumlah besar hingga jantung tidak dapat memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.

 

🔍 Tanda-Tanda Dehidrasi

Gejala Dehidrasi Ringan hingga Sedang:

  • Rasa haus berlebihan
  • Mulut dan bibir kering
  • Jarang buang air kecil atau urin berwarna pekat
  • Kulit kering dan kurang elastis
  • Lelah, lesu, dan pusing saat berdiri

Gejala Dehidrasi Berat:

  • Detak jantung cepat
  • Napas cepat
  • Mata cekung
  • Penurunan kesadaran atau kebingungan
  • Tidak buang air kecil selama lebih dari 8 jam

 

👶 Tanda Dehidrasi pada Anak dan Bayi

Anak-anak, terutama bayi, sangat rentan terhadap dehidrasi. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Tidak keluar air mata saat menangis
  • Mulut dan popok kering
  • Ubun-ubun dan mata tampak cekung
  • Tampak lemas, mengantuk, atau rewel
  • Jarang buang air kecil

 

🧓 Siapa yang Rentan Mengalami Dehidrasi?

  • Anak-anak dan bayi
  • Lansia, karena respon haus menurun
  • Atlet dan pekerja di luar ruangan
  • Penderita penyakit kronis seperti diabetes, gangguan ginjal

 

✅ Cara Efektif Mencegah Dehidrasi

  • Minum air putih minimal 8 gelas per hari
  • Konsumsi buah dan sayuran kaya air (semangka, mentimun, jeruk)
  • Hindari minuman berkafein atau beralkohol berlebihan
  • Tambah asupan cairan saat diare, muntah, demam, atau cuaca panas
  • Perhatikan warna urin: urin jernih tanda hidrasi baik

 

📌 Kesimpulan

Dehidrasi bukan sekadar rasa haus, tetapi bisa menjadi masalah kesehatan serius jika tidak dicegah. Kenali gejala, pahami bahayanya, dan biasakan pola hidup sehat dengan cukup cairan setiap hari.

💧 Ingat! Tubuh yang terhidrasi adalah dasar untuk hidup sehat, aktif, dan produktif.

 

❓ FAQ tentang Dehidrasi

Q: Apa yang harus diminum saat dehidrasi?
A: Air putih tetap pilihan utama. Untuk dehidrasi berat, konsumsi oralit atau minuman elektrolit dianjurkan.
Q: Apakah teh dan kopi bisa menggantikan air putih?
A: Tidak sepenuhnya. Teh dan kopi bersifat diuretik yang justru dapat meningkatkan kehilangan cairan.
Q: Apakah dehidrasi bisa terjadi meski tidak merasa haus?
A: Ya. Rasa haus tidak selalu menjadi indikator utama. Perhatikan gejala lain seperti urin pekat dan kelelahan.
Q: Berapa banyak air yang dibutuhkan setiap hari?
A: Rata-rata orang dewasa membutuhkan 2–2,5 liter air per hari, tergantung aktivitas dan suhu lingkungan.

 

🔗 Baca Juga Artikel Kesehatan Lainnya:

 

📚 Sumber Referensi:

  • Mayo Clinic. (2023). Dehydration: Symptoms and causes. https://www.mayoclinic.org
  • WHO. (2022). Guidelines on Fluid Intake
  • Kementerian Kesehatan RI. (2023). Pedoman Gizi Seimbang

 

 

 

Ditulis oleh Zulfa (Tim Digital Marketing)

Kobaran Semangat Budaya Mahasiswa STIKES BUP Warnai Kirab Budaya Tahun 2025

Kobaran Semangat Budaya Mahasiswa STIKES BUP Warnai Kirab Budaya Tahun 2025

Pati, 11 Mei 2025 – Dalam rangka melestarikan warisan budaya sekaligus memperkuat hubungan antara institusi pendidikan dan masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati turut ambil bagian dalam Kirab Budaya Desa Blaru yang digelar pada hari Minggu, 11 Mei 2025. Kegiatan tahunan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Blaru, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan lembaga pendidikan.

Penyampaian Petunjuk teknis Kampanye

Doc. Foto bersama sebelum acara dimulai

Kirab budaya Desa Blaru merupakan salah satu agenda budaya yang bertujuan melestarikan tradisi lokal, memperkenalkan potensi desa, dan mempererat tali persaudaraan antarwarga.

Penyampaian Petunjuk teknis Kampanye

Doc. Foto mahasiswa yang mengikuti kirab

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa dari Program Studi sarjana Fisioterapi, sarjana Kebidanan dan Diploma 3 Kebidanan telah ikut serta sebagai peserta aktif dalam kegiatan kirab desa blaru tahun 2025. Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan kirab ini merupakan bentuk kontribusi dalam kegiatan kemahasiswaan serta wujud dari penguatan nilai-nilai kebangsaan, kedisiplinan, dan semangat kolaboratif antar civitas akademika dan masyarakat umum. Kegiatan berjalan dengan tertib, aman, dan lancar dari awal hingga selesai, serta mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Penyampaian Petunjuk teknis Kampanye

Doc. Skrining Kesehatan

Selain mengikuti kirab, mahasiswa juga mengadakan skrining Kesehatan, kegiatan Pemeriksaan Kesehatan oleh mahasiswa STIKes Bakti Utama Pati. Kegiatan ini merupakan bagian dari partisipasi aktif mahasiswa dalam mendukung acara Kirab Budaya Desa Blaru , yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Blaru. Warga mengikuti pemeriksaan dan konsultasi kesehatan secara gratis. kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan sejak dini, serta mempererat hubungan antara institusi pendidikan dengan masyarakat.

Oleh

1. Rafa Andhika Prayoga (S1 Fisioterapi)

2. Zahne Putri Assyifa Ramadhani (S1 Fisioterapi)