Gelar Webinar Kebidanan, STIKes BUP Hadirkan Narsum Luar Negeri (Universiti Kebangsaan Malaysia)

Pati, Jawa Tengah – Dalam rangka meningkatkan pengetahuan bidan, Stikes Bakti Utama Pati program studi sarjana kebidanan tahun 2023 menyelenggarakan webinar nasional dengan narasumber internasional pada hari Sabtu (03/06). Masih sama seperti tahun sebelumnya, tahun inipun webinar dilaksanakan  melalui platform zoom meeting dan live streaming youtube Stikes Bakti Utama Pati dengan jumlah peserta yaitu 10.200 orang yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia dan Malaysia. Diselenggarakannya webinar nasional  ini tentunya  untuk menambah wawasan bidan dan meningkatkan kualitas kerja yang lebih baik, lebih kreatif dan berpemikiran luas dalam melakukan asuhan untuk perempuan terutama dalam kegawatdaruratan kebidanan dengan pendekatan respectful midwifery care (RMC)

Dalam webinar ini, panitia penyelenggara webinar STIKes Bakti Utama pati menghadirkan 3 narasumber salah satunya berasal dari Negeri Jiran Malaysia yaitu, Prof. Madya. Dr. Rahana binti Abd Rahman, beliau  salah satu dosen di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). STIKes BUP juga menghadikan narasumber dalam negeri yaitu, Dr.dr. Sutrisno, Sp.OG (K), beliau merupakan Kaprodi S2 Kebidanan FKUB dan Ketua POGI Malang. Selain itu STIKes Bakti Utama Pati juga mengundang  Ketua Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI), yaitu Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes sebagai narasumber ke tiga.

Kegiatan webinar ini dimulai pukul 08.30 WIB, dengan agenda yang pertama yaitu pembukaan kegiatan webinar yang dipandu oleh MC Nunung Wiyuniarsih A.Md.Keb yang merupakan salah satu mahasiswa Program Studi Sarjana Kebidanan STIKes BUP kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selanjutnya sambutan Ketua Panitia Organizing Committee yaitu Linda Syelvia, A.Md.Keb, yang menjelaskan bahwa “Webinar ini mengupas tuntas bagaimana bidan melakukan pendekatan asuhan untuk perempuan dalam menghadapi kegawatdaruratan, serta bagaimana sikap bidan terhadap tradisi, sosial dan budaya dalam memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif”. Setelah itu, sambutan dari Ketua STIKes BUP yang diwakili oleh Wakil Ketua 1 STIKes BUP yaitu, ibu Siti Marfu’ah, S.S.T., MPH sekaligus membuka kegiatan webinar secara resmi. Beliau sangat mengapresiasi kegiatan webinar ini karena hasil dan kerja keras mahasiswa Program Studi Sarjana Kebidanana dengan didampingi oleh panitia Steering Committe STIKes Bakti Utama Pati.

Acara yang dipandu oleh moderator Wulandari Rettob, A.md.Keb dan Syahnita Syari, A.Md.Keb berlangsung selama sehari dengan beban 2 SKP PP IBI untuk peserta dan panitia serta 3 SKP untuk narasumber.

Prof. Madya Dr. Rahana binti Abd Rahman memberikan materi dengan panduan kedua moderator secara bilingual.  dengan tema  “The obstetric emergency management in Malaysia“.

Gambar 1. Foto narasumber 1 Prof. Madya. Dr. Rahana binti Abd Rahman

Profesor kelahiran Kelantan Malaysia 1974 itu menjelaskan bahwa tipe kasus yang menyumbang angka kematian ibu dan bayi dalam kehamilan di Malaysia adalah emboli air ketuban, eklampsia, perdarahan antepartum/ post partum, syok hipovolemik, dan distosia bahu. “Bidan harus meningkatkan pengetahuan dan pelatihan kegawatdaruratan”, paparnya.  Beliau juga menjelaskan bagaimana tindakan bidan dalam  menghadapi kasus ibu dengan tipe kasus di atas, tentunya bidan harus meningkatkan  ilmu dan berlatih dalam menangani kasus kegawatdaruratan.

Gambar 2. Foto narasumber 2 Dr.dr. Sutrisno, Sp.OG (K)

Tak kalah menariknya, penampilan narasumber kedua makin memukau peserta webinar karena joke-joke yang dibawakan di sela-sela materi sehingga peserta tetap semangat mengikuti webinar. Narsum kedua adalah Dr.dr. Sutrisno, Sp.OG (K) dengan tema “The effective screening of obstetric emergency“. Peraih gelar doktoral yang juga ketua POGI Malang ini menjelaskan bahwa setiap hari di seluruh dunia sekitar 800 wanita meninggal karena penyebab yang dapat dicegah terkait kehamilan dan persalinan. Artinya, peran bidan dalam tahap promotif, preventif serta skrining harus dilaksanakan secara sempurna dan komprehensif. Proporsi terbesar kematian ibu disebabkan oleh perdarahan (25%), sepsis (15%), abortus (13%), hipertensi (12%),  dan persalinan macet (12%). Beliau juga menjelaskan kegawatdaruratan kebidanan dapat diatasi oleh multidisiplin yang tepat waktu dan kompeten kerja tim, serta menegaskan bahwa fasilitas kesehatan yang baik adalah bisa melakukan penanganan emergenci secara komprehensif.  Dalam penyampaian materi, Beliau juga menjelaskan enam layanan kebidanan yang penting yaitu, antibiotik parental, antikonvulsan parental, uterotonika parental, penghapusan produk yang tertinggal, pengeluaran plasenta secara manual dan persalinan pervaginam dengan bantuan (AVD)

Gambar 3. Foto narasumber 3 Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes

Pada sesi pemaparan materi ketiga, yaitu tema tentang “Respect for beliefs, traditions, culture of midwifery care” dalam hal ini disampaikan oleh Ketua Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI), yaitu Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes menegaskan bahwa “Bidan adalah garda terdepan di dalam pelayanan kesehatan reproduksi perempuan. Sekitar 76% bidan tersebar di masyarakat sebagai ujung tombak pelayanan kebidanan yang mudah diakses oleh masyarakat, untuk itu bidan harus memberikan  pelayanan kesehatan yang sangat baik dengan menghormati kebiasaan, tradisi, sosial dan budaya sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip kesehatan”. Beliau juga menyampaikan bahwa “Bidan berwenang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, reproduksi perempuan dan keluarga berencana serta melaksanakan tugas-tugas pelimpahan baik dari profesi lain atau pemerintah bila di salah  satu lokasi tersebut tidak ada dokter atau tidak ada tenaga kesehatan lain yang berwenang”. Beliau juga mejelaskan bahwa, “Bidan bekerja sesuai dengan kompetensi dan kewenangan dengan pendekatan, penghargaan terhadap nilai-nilai budaya dan spiritual”.

Gambar 4. Foto sesi tanya jawab dengan narasumber 2

Setelah pemaparan materi selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator pertama yang sangat memukau sehingga peserta berlomba lomba untuk bertanya dengan mengaktifkan simbol angkat tangan pada zoom  berjumlah 8 peserta dan ada juga peserta yang mengisi link pertanyaan yang sudah di-share di kolom komentar zoom atau youtube berjumlah 87 pertanyaan. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian plakat akrilik sebagai ucapan terimakasih kepada narasumber yang sudah hadir memberikan materi dalam kegiatan webinar ini.

Para peserta webinar sangat antusias dengan mengikuti webinar dari awal dimulai sampai akhir acara. Pada awal acara 10.200 peserta webinar melakukan registrasi, mengisi link presensi, link pre-test dan post-test serta link evaluasi yang sudah disediakan oleh panitia penyelenggara webinar. Webinar ini terbukti dapat meningkatkan pengetahuan peserta, dibuktikan dengan kenaikan rata-rata nilai post test (dari 61,36 menjadi 81,32).

Selain mendapatkan ilmu pengetahuan,  peserta juga mendapatkan e-certificate dengan SKP dari organisasi IBI Pusat dan doorprize untuk peserta yang aktif.

Gambar 5. Foto bersama Panitia Webinar

Harapannya dengan diselenggarakannya kegiatan ini dapat menjadi tambahan ilmu untuk bidan sebagai sahabat perempuan dan tenaga kesehatan yang profesioanal. Nantikan terus webinar nasional dari STIKes BUP yang tentunya akan menghadirkan narasumber – narasumber yang sangat luar biasa.

“ Jangan tanyakan pada dirimu apa yang dibutuhkan dunia. Bertanyalah apa yang membuatmu hidup, kemudian kerjakan. Karena yang dibutuhkan dunia adalah orang yang antusias” – Harold Whitman.

By. Desy (S1 kebidanan)