Mental Health: Bidan Peduli Kesehatan Mental Ibu Hamil
Sabtu, 09 Desember 2023. Dalam rangka mengimplentasikan Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan pasal 1 ayat 1, STIKes Bakti Utama Pati kembali menyelenggarakan Webinar Nasional dengan Tema “Mental Health: Bidan Peduli Kesehatan Mental Ibu Hamil”. Meski webinar yang dilaksanakan oleh mahasiswa Sarjana Kebidanan ini menggunakan media zoom dan live youtube, tidak menjadi halangan bagi 1066 peserta untuk menambah pengetahuan dari narasumber-narasumber hebat.
Narasumber pertama, dr. Debree Septiawan, Sp.KJ., M.Kes menjelaskan jiwa sehat merupakan suatu gambaran yang bersifat fleksibel dan merupakan suatu keseimbangan dari faktor kognitif, afektif, dan hubungan interpersonal meliputi:
- Keadaan positif dari emosi dan pikiran serta berbagai hal yang dipengaruhinya,
- Tidak adanya gangguan jiwa, atau
- Adanya keseimbangan jiwa yang memungkinkan untuk beradaptasi dengan baik.
Dosen Kedokteran UNS ini menyampaikan, mekanisme pertahanan jiwa dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Berjalan spontan
- Tidak dikendalikan kehendak
- Mengurangi beban stresor
- Ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan
- Efektivitas pada tiap orang berbeda.
“Kehamilan, persalinan, dan pascapersalinan dapat menyebabkan stres dan meningkatkan risiko kecemasan pada wanita dan pasangannya. Stres yang terjadi selama kehamilan, merupakan awal terjadinya depresi pascapersalinan. Interaksi biologis dan psikososial pada kehamilan membutuhkan adaptasi biopsikososial agar bisa meminimalisir terjadinya gangguan stress maupun kecemasan pada ibu hamil” ujar Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RSUD Dr. Moewardi.
Narasumber kedua, dr. Subandi, SpOG (K)-Onk menjelaskan perhatian khusus harus diberikan pada ibu hamil trimester 1. Stres tinggi memiliki risiko tinggi terhadap gejala kesehatan mental. Dukungan psikologis pada ibu hamil diperlukan untuk menyembuhkan tekanan psikologis dan masalah kesehatan yang serius guna meningkatkan kesejahteraan mental pada perinatal. Apabila tidak tertangani dengan baik, janin akan terkena dampaknya sehingga dapat mengubah struktur dan fungsi otak yang berpengaruh kepada pertumbuhan dan perkembangan janin. Faktor yang mendasari gangguan mental dalam kehamilan antara lain yaitu:
- Kerentanan kepribadian dan genetik. Ketidakstabilan neurotransmiter
- Riwayat gangguan Psikiatrik sebelumnya
- Stresor Psikososial
- Kurangnya dukungan sosial
- Akses pelayanan kesehatan terbatas.
Dosen Kedokteran Universitas Brawijaya ini menambahkan tatakelola kehamilan dan persalinan dengan gangguan kesehatan mental, meluputi:
- Psikoterapi suportif: Bimbingan, empati dan reassurance
- Psikoedukasi: Mengajarkan teknik relaksasi
- Aktivasi Rujukan Psikolog Klinis dan Spesialis Kedokteran Jiwa.
Salwa Annisaa, S.Tr.Keb. M.K.M, sebagai narasumber terakhir menutup webinar menegaskan bahwa ibu yang sedang hamil, dituntut tidak hanya siap secara fisik, tetapi juga harus siap secara mental. Hal tersebut yang kurang diperhatikan ibu hamil yang umumnya lebih siap dalam menghadapi perubahan fisik, tetapi belum siap secara mental. Penanganan kecemasan ada dua cara untuk mengurangi kecemasan yaitu dengan cara farmakologi dan nonfarmakologi. Terapi farmakologi biasanya menggunakan obat anti-kecemasan yang dapat menyebabkan ketergantungan, sedangkan ada beberapa cara untuk mengurangi kecemasan dalam menghadapi persalinan bisa ditangani dengan terapi non-farmakologi yaitu terapi psikologis dan terapi komplementer. Beberapa terapi komplementer yang dapat digunakan sebagai terapi yaitu terapi relaksasi, teknik pernafasan atau meditasi, terapi musik, guided imagery, akupresur dan aromaterapi.
Dosen Kebidanan STIKes Bakti Utama Pati ini menyampaikan Cara mengatasi stress pada kehamilan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Komunikasi
- Minta bantuan
- Merencanakan
- Tetap sehat, tenang, dan lakukan relaksasi.
By Richa_panitia webinar