PENDAMPINGAN KADER KESEHATAN DALAM PROMOSI PEMROSESAN ASI BAGI IBU NIFAS GUNA MENUNJANG PROGRAM ASI EKSKLUSIF

Pemberian ASI pada ibu bekerja tidaklah menjadi alasan untuk tidak memberikan ASI secara ekslusif  karena ASI bisa diperah dan tetap diberikan kepada bayi walaupun ibu tidak mendampingi bayinya. Pada ibu bekerja bisa memberikan ASI dengan cara pemrosesan ASI yaitu dengan cara memerah ASI, penyimpanan ASI dan cara pemberian ASI (Astutik, 2017).

Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif baik bagi ibu maupun bayinya. Bagi bayi, menyusui mempunyai peran penting untuk menunjang pertumbuhan, kesehatan, dan kelangsungan hidup bayi karena ASI kaya dengan zat gizi dan antibodi. Sedangkan bagi ibu, menyusui dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas karena proses menyusui akan merangsang kontraksi uterus sehingga mengurangi perdarahan pasca melahirkan (postpartum) (Astuti, 2017).

Makanan pada bayi yaitu berupa ASI, ASI diproses meliputi cara pemerahan, cara penyimpanan, dan cara pemberian pada bayi. Bila hal tersebut tidak diperhatikan maka ASI yang merupakan makanan pada bayi tidak terjaga kebersihannya bahkan akan tercemar oleh bakteri yang bisa menyebabkan masalah pada bayi salah satunya diare.

Penelitian di Blaru secara analitik dengan pendekatan cross sectional dilakukan terhadap 35 responden (total sampling), hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar responden melakukan pemrosesan ASI kurang benar 19 orang (54,3%), dan bayi  sering mengalami diare 20 orang (57,1%). Ada hubungan antara pemrosesan ASI pada ibu bekerja dengan frekuensi kejadian diare pada bayi di Desa Blaru Kecamatan Pati Kabupaten Pati, dengan p value=0,000.

Pada bulan Januari 2020, kader kesehatan di Blaru telah mendapat pelatihan pemrosesan ASI sekaligus mendapat pelatihan tentang pendidikan kesehatan. Rencana berikutnya, para kader kesehatan akan melakukan promosi kesehatan tentang pemrosesan ASI kepada ibu nifas di Blaru. Selama melakukan promosi ini, tim pengabdian masyarakat STIKes BUP akan memberikan pendampingan di lapangan untuk memberikan penguatan kepada kader dalam melaksanakan promosi kesehatan.

Berdasarkan latar belakang tersebut tim memberikan pendampingan kader kesehatan dalam promosi pemrosesan ASI bagi ibu nifas guna menunjang program ASI eksklusif. Pendampingan kader dilakukan secara door to door ke rumah ibu. Hal ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan, antara lain karena wabah pandemi covid-19 yang belum berakhir.

Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu – Minggu, 6-7 Juni 2020 serta tangal 15 Juni 2020. Pada mulanya, kelompok dibagi menjadi kelompok kecil untuk menerapkan physical distancing dan menghindari kerumunan banyak orang.

Kegiatan berlangsung di rumah ibu nifas/menyusui, dimana kader memberikan promosi kesehatan tentang pemrosesan ASI. Kader melakukan promosi tersebut didampingi oleh dosen sehingga dosen dapat memberikan umpan balik atas performa kader dengan catatan maupun secara langsung jika diperlukan. Pada akhir sesi, kader berkumpul kembali untuk mendapat umpan balik dari dosen.

Dengan kegiatan ini, kader menjadi makin percaya diri karena telah mepunyai pengetahuan, keterampilan serta pengalaman dalam melakukan promosi tentang pemrosesan ASI bagi ibu nifas/menyusui. Hal ini akan meningkatkan cakupan ASI eksklusif di Desa Blaru khususnya.

 

Oleh:

Uswatun Kasanah,

Desi Sariyani,

Posted in BERITA, Berita Terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *