PELATIHAN PEMROSESAN ASI BAGI KADER KESEHATAN GUNA MENUNJANG PROGRAM ASI EKSKLUSIF

Penyebab diare pada bayi dapat disebabkan oleh faktor pemakaian botol susu yang tidak bersih, menggunakan sumber air yang tercemar, alergi terhadap makanan atau obat tertentu seperti antibiotik, pemanis buatan, buang air besar di sembarangan tempat, pencemaran makanan oleh tangan yang kotor maupun pada saat dikenalkan MP-ASI (Yekti, 2016).

Makanan pada bayi yaitu berupa ASI. ASI diproses meliputi cara pemerahan, cara penyimpanan, dan cara pemberian pada bayi. Tahap tersebut harus dilakukan dengan memperhatikan kebersihan serta cara-cara yang tepat. Bila hal tersebut tidak diperhatikan maka ASI yang merupakan makanan pada bayi tidak terjaga kebersihannya bahkan akan tercemar oleh bakteri yang bisa menyebabkan masalah pada bayi, salah satunya diare (Yekti, 2016).

Pada ibu bekerja, tidaklah menjadi alasan untuk tidak memberikan ASI secara ekslusif  karena ASI bisa diperah dan tetap diberikan kepada bayi walaupun ibu tidak mendampingi bayinya. Pada ibu bekerja, bisa memberikan ASI dengan cara pemrosesan ASI yaitu dengan cara memerah ASI, penyimpanan ASI dan cara pemberian ASI (Astutik, 2017).

Penelitian di Blaru secara analitik dengan pendekatan cross sectional dilakukan terhadap 35 responden (total sampling), hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar responden melakukan pemrosesan ASI kurang benar 19 orang (54,3%), dan bayi  sering mengalami diare 20 orang (57,1%). Ada hubungan antara pemrosesan ASI pada ibu bekerja dengan frekuensi kejadian diare pada bayi di Desa Blaru Kecamatan Pati Kabupaten Pati, dengan p value=0,000.

Berdasarkan latar belakang tersebut, tim memberikan pelatihan pemrosesan ASI bagi kader kesehatan guna menunjang program ASI eksklusif. Pelatihan dilaksanakan dalama 2 hari (Sabtu – Minggu, 4-5 Januari 2020) dengan mengusung materi; pemrosesan ASI (disampaikan oleh dr. Anzar) dan materi pendidikan kesehatan oleh Uswatun Kasanah, bertempat di balai Desa Blaru, dihadiri oleh kader kesehatan sejumlah 21(4 kader tidak hadir).

Pada awal kegiatan, peserta mengerjakan pre test dengan hasil nilai tertinggi: 70, nilai terendah: 40 dan nilai rata-rata: 52,8. Setelah pre test, peserta mendapat materi tentang pemrosesan ASI meliputi: cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI perah kepada bayi yang berlangsung pada hari pertama.

Adapun materi konseling dalam pendidikan kesehatan diberikan pada hari kedua, dilanjutkan dengan post test dengan hasil nilai tertinggi: 100, nilai terendah : 70 dan nilai rata-rata: 83,8.

Kegiatan ini mendapat perhatian yang signifikan mengingat makin baiknya skill kader terutama guna menunjang program ASI eksklusif, terutama di wilayah Desa Blaru.

 

Oleh:

Uswatun Kasanah, S.Si.T., M.Kes.

Anzar Ahlian, M.Si.Med.,Sp.A.

PENDAMPINGAN KADER KESEHATAN DALAM PROMOSI PEMROSESAN ASI BAGI IBU NIFAS GUNA MENUNJANG PROGRAM ASI EKSKLUSIF

Pemberian ASI pada ibu bekerja tidaklah menjadi alasan untuk tidak memberikan ASI secara ekslusif  karena ASI bisa diperah dan tetap diberikan kepada bayi walaupun ibu tidak mendampingi bayinya. Pada ibu bekerja bisa memberikan ASI dengan cara pemrosesan ASI yaitu dengan cara memerah ASI, penyimpanan ASI dan cara pemberian ASI (Astutik, 2017).

Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif baik bagi ibu maupun bayinya. Bagi bayi, menyusui mempunyai peran penting untuk menunjang pertumbuhan, kesehatan, dan kelangsungan hidup bayi karena ASI kaya dengan zat gizi dan antibodi. Sedangkan bagi ibu, menyusui dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas karena proses menyusui akan merangsang kontraksi uterus sehingga mengurangi perdarahan pasca melahirkan (postpartum) (Astuti, 2017).

Makanan pada bayi yaitu berupa ASI, ASI diproses meliputi cara pemerahan, cara penyimpanan, dan cara pemberian pada bayi. Bila hal tersebut tidak diperhatikan maka ASI yang merupakan makanan pada bayi tidak terjaga kebersihannya bahkan akan tercemar oleh bakteri yang bisa menyebabkan masalah pada bayi salah satunya diare.

Penelitian di Blaru secara analitik dengan pendekatan cross sectional dilakukan terhadap 35 responden (total sampling), hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar responden melakukan pemrosesan ASI kurang benar 19 orang (54,3%), dan bayi  sering mengalami diare 20 orang (57,1%). Ada hubungan antara pemrosesan ASI pada ibu bekerja dengan frekuensi kejadian diare pada bayi di Desa Blaru Kecamatan Pati Kabupaten Pati, dengan p value=0,000.

Pada bulan Januari 2020, kader kesehatan di Blaru telah mendapat pelatihan pemrosesan ASI sekaligus mendapat pelatihan tentang pendidikan kesehatan. Rencana berikutnya, para kader kesehatan akan melakukan promosi kesehatan tentang pemrosesan ASI kepada ibu nifas di Blaru. Selama melakukan promosi ini, tim pengabdian masyarakat STIKes BUP akan memberikan pendampingan di lapangan untuk memberikan penguatan kepada kader dalam melaksanakan promosi kesehatan.

Berdasarkan latar belakang tersebut tim memberikan pendampingan kader kesehatan dalam promosi pemrosesan ASI bagi ibu nifas guna menunjang program ASI eksklusif. Pendampingan kader dilakukan secara door to door ke rumah ibu. Hal ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan, antara lain karena wabah pandemi covid-19 yang belum berakhir.

Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu – Minggu, 6-7 Juni 2020 serta tangal 15 Juni 2020. Pada mulanya, kelompok dibagi menjadi kelompok kecil untuk menerapkan physical distancing dan menghindari kerumunan banyak orang.

Kegiatan berlangsung di rumah ibu nifas/menyusui, dimana kader memberikan promosi kesehatan tentang pemrosesan ASI. Kader melakukan promosi tersebut didampingi oleh dosen sehingga dosen dapat memberikan umpan balik atas performa kader dengan catatan maupun secara langsung jika diperlukan. Pada akhir sesi, kader berkumpul kembali untuk mendapat umpan balik dari dosen.

Dengan kegiatan ini, kader menjadi makin percaya diri karena telah mepunyai pengetahuan, keterampilan serta pengalaman dalam melakukan promosi tentang pemrosesan ASI bagi ibu nifas/menyusui. Hal ini akan meningkatkan cakupan ASI eksklusif di Desa Blaru khususnya.

 

Oleh:

Uswatun Kasanah,

Desi Sariyani,

Webinar Implementasi Yoga Prenatal Untuk Menurunkan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil

✨ STIKES BAKTI UTAMA PATI ✨
🔸Proudly Present🔸
WEBINAR NASIONAL
✨ TEMA ✨
” Impilkasi Yoga Prenatal Untuk Menurunkan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil”
.
👤Narasumber :
1. Lusinta Agustina, S.S.T.,M.Keb
*Dosen Kebidanan Poltekes Kemenkes Surakarta dan Owner Klinik Edelweiss*
(Aplikasi Akupresur dan Yoga Prenatal Dalam Menghadapi Kehamilan Yang Aman)

2. Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes., M.Keb.
*Ketua STIKes Bakti Utama Pati*
(Implementasi Exercise Gymball Terhadap Penurunan Nyeri)

👤 Moderator :
Dian Puspita Saraswati, Am.Keb
(Mahasiswa Prodi Sarjana Kebidanan STIKes Bakti Utama Pati)
.
[SAVE THE DATE]
📆 Sabtu, 02 Januari 2021
⏰ 09.00 – Selesai
📲 Via Zoom & YouTube
👐 GRATIS
.
Fasilitas :
📄 E-Sertifikat (2 SKP IBI)
🔰 Ilmu Bermanfaat
.
Tahap Registrasi :
1⃣ Follow Sosial Media STIKes Bakti Utama Pati :
⚡️ instagram: https://www.instagram.com/stikes.bup/
⚡️Subscribe YouTube STIKes Bakti Utama Pati : https://bit.ly/streaming_bup
2⃣ Share informasi ini ke 3 grup media sosial kamu
3⃣ Melakukan Pendaftaran/Registrasi Online di bit.ly/DaftarWebinarS1STIKesBUP2021
📱Informasi lebih lanjut disampaikan melalui telegram :
t.me/webinar_stikesbup

Terbuka Untuk Umum

⛔️ link akan ditutup otomatis bila peserta sudah memenuhi ⛔️