SEMINAR NASIONAL ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

STIKes Bakti Utama Pati melaksanakan Seminar Nasional dengan tema “The Opportunities and Challenges of Health Science Colleges in the Industrial Revolution Era 4.0 To Reduce Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR)”

Dunia sedang memasuki era Revolusi Industri 4.0, yaitu era yang merupakan periode perkembangan baru ketika beberapa teknologi yang meliputi teknologi fisik, teknologi digital dan teknologi biologis masing-masing telah mencapai perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada bidangnya masing-masing. Ketiga teknologi tersebut merupakan pendorong teknologi utama atau yang paling mendasar  untuk Revolusi Industri 4.0.

Revolusi Industri 4.0 mendorong kurikulum pendidikan tinggi agar sesuai dengan dinamika digital, Internet of Thing, Artificial Intelligence, bioteknologi, serta perkembangan pesat lainnya. Perguruan Tinggi merupakan lembaga formal yang diharapkan dapat melahirkan tenaga kerja kompeten yang siap menghadapi industri kerja yang kian berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Keahlian kerja, kemampuan beradaptasi dan pola pikir yang dinamis menjadi tantangan bagi sumber daya manusia, dimana Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator pembangunan kesehatan dalam RPJMN 2015-2019 dan SDGs

Terkait tugas pokok dan fungsi bidan, yang bersangkutan tentunya dituntut memiliki kompetensi dan profesionalitas sebagai seorang bidan yang mampu melayani dengan prima. Kemudian dituntut humanis dalam rangka mendukung serta mewujudkan kesehatan ibu dan anak. Terdapat empat hal yang harus dimiliki oleh mahasiswa untuk bertarung di era revolusi industri 4.0 yaitu kompetensi berinteraksi dengan berbagai budaya,  keterampilan sosial, literasi baru (data, teknologi manusia) dan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning). Melihat hal tersebut, maka calon bidan dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif, serta dipersiapkan sebagai tenaga kesehatan yang mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan era revolusi industri 4.0 melalui pemanfaatan teknologi masa kini. Kompetensi dan profesionalitas bidan diperlukan, utamanya untuk menekan bahkan mengurangi secara drastis angka kematian ibu dan anak saat persalinan. Berkaitan dengan hal tersebut, untuk menjawab tantangan Global di Era Revolusi Industri 4.0  Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati  menjalin kerjasama dengan Arellano University Philippines. Sebagai bentuk kerjasama STIKes Bakti Utama Pati meneyelenggarakan Kegiatan Seminar Nasional dengan tema “The Opportunities and Challenges of Health Science Colleges in the Industrial Revolution Era 4.0 To Reduce Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR)”

Pada hari Minggu, 29 September 2019 telah di laksanakan Seminar Nasional dengan tema “The Opportunities and Challenges of Health Science Colleges in the Industrial Revolution Era 4.0 To Reduce Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR)”di aula STIKes Bakti Utama Pati. Seminar ini di ikuti oleh 422 peserta yang terdiri dari praktisi Bidan, perawat, mahasiswa dan Dosen.

Seminar Nasional 2019 di hadiri oleh, 1 keynote Speaker dari Arellano University Phillippines ibu Dr. Maria dan 3 Invited Speakery Siti Marfu’ah, S.S.T., M.PH. Selaku waket I STIKes Bakti Utama Pati, Ninik Hermawati, S.Si.T., S.AP selaku ketua PC IBI Pati, Hj Suparmi, Amd. Keb selaku Supervior Bagian Keperawatan & Kebidanan.

Dalam seminar tersebut Dr. maria menerangkan tentang bagaimana tantangan ilmu kebidanan di era 4.0 yang ada Philippina,  beliau mengatakan Midwifery in the Philippines has been recognized as one of the primary health care services for the people. The role of midwives has been expanded to address the basic health service needs of mothers and their children. Midwifery Education must be able to respond to those need by producing midwives who have up-to-date knowledge and skills and appropriate attitude necessary to render midwifery services with competency and dedication.

Kegiatan diskusi dengan Dr maria juga sangat aktiv, peserta banyak yang bertanya  dengan Dr Maria salah satu pertanyaan dari perwakilan dari Rs Suwondo adalah “bagaimana perlindungan hukum terhadap bidan/tenaga kesehatan jika ada kegawatdaruratan terhadap pasien”. Dr Maria menjawab kita bahwa perlindungan hukum terhadap tenaga kesehatan sangat di perhatikan sekali.

Kemudian diskusi delanjutkan dengan 3 Invited Speaker dengan tema yang berbeda beda yang masih membahas tentang bagaimana nasib Nakes di era revolusi Industri 4.0.

Dengan di adakannya seminar ini di harapkan semua Bidan atau tenaga kesehatan bisa meningkatkan  kualitas dan kuantitas dalam pelayanan dan bisa meng Upgreet ilmu sesuai dengan perkembangan era Revolusi Industri 4.0.

Posted in BERITA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *