Pelaksanaan Webinar Nasional “Aman dan Nyaman Dalam Menghadapi Persalinan”

Persalinan merupakan hal yang sangat luar biasa yang dapat terjadi pada setiap perempuan, akan tetapi banyak wanita yang merasa bingung, bimbang dan khawatir akan rasa sakit yang timbul saat proses persalinan. Sebagai upaya yang telah dilakukan dalam mengurangi nyeri persalinan seperti asuhan sayang ibu yang bertujuan membantu ibu dan keluarga untuk merasa aman dan nyaman selama proses persalinan. Berbagai metode telah dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan nyeri pada proses persalinan baik secara farmakologis maupun secara non- farmakologis. Salah satu persalinan yang berbasic farmakologis adalah dengan penerapan metode ERACS. Konsep ERACS mewujudkan impian para ibu hamil, karena selain nyaman dan minim  rasa nyeri, konsep ini juga memungkinkan pemulihan yang lebih cepat sehingga ibu bisa menyusui bayinya dengan posisi yang nyaman, bonding dengan bayi juga menjadi lebih baik, ibu bisa mengerjakan aktivitas kesehariannya dengan lebih cepat, dan bisa pulang ke rumah dalam rentang waktu yang lebih singkat.

Selain penerapan metode ERACS untuk mengurangi nyeri persalinan SC yg berbasis farmakologi, intervensi yg dapat digunakan untuk menurunkan nyeri secara non farmakologis salah satunya melakukan relaksasi dengan tehnik rebozo. Tekhnik rebozo adalah terapi non farmakologi untuk mempercepat kala I pada ibu bersalin. Dalam penelitian membuktikan kefektifan tekhnik rebozo untuk kala I sehingga dapat mempercepat kemajuan persalinan. Teknik rebozo berfungsi sebagai optimalisasi posisi janin karena otot ligamen dalam panggul dan rahim dalam posisi tegang sehingga janin dalam rahim dalam posisi tidak optimal.

Dalam rangka meningkatkan suasana akademik dimasa pandemi covid-19, pada hari sabtu, tanggal 12 Febuari 2022 mahasiwa Sarjana Kebidanan Alih Jenjang STIKes Bakti Utama Pati kembali mengadakan kegiatan webinar nasional ke-3yang bertema “Aman dan Nyaman Menghadapi Persalinan” yang diselenggarakan secara online menggunakan conference melalui aplikasi Zoom dan Live Streaming Youtube. Webinar ini diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari mahasiswa, dosen, bidan, dll dengan jumlah peserta pendaftar 24.500 orang yang mengikuti kegiatan webinar melalui Zoom sebanyak 1000 peserta dan Live Streaming Youtube sebanyak 2.200 peserta. Antusias para peserta sangat terlihat dari banyaknya pertanyaan yang masuk sejumlah 400 pertanyaan untuk narasumber.

Adapun narasumber dalam kegiatan webinar yang pertama yaitu dr. Alini Hafiz, SpOG (K)- KFM menyampaikan materi yang berjudul “Pengaruh Persalinan SC dengan Metode ERACS Terhadap Ibu Dan Bayi”.Beliau menyampaikan bahwa ERACS(ENHANCED RECOVERY AFTER SUGERY) adalah panduan klinik pada persalinan bedah sesar untuk pemulihan lebih cepat, luaran yang lebih baik dan mencegah komplikasi. Dengan keuntungan, mempercepat pemulihan dan ibu bisa segera beraktivitas, nyeri pasca sc ringan, mengurangi kemungkinan terjadi kembung, memperkuat ikatan ibu dan bayi, menurunkan resiko pasca depresi persalinan.

Narasumber yang ke dua yaitu dr. Donni Indra Kusuma, MsiMed. SpAn. FAKV dengan materi “Management ERACS”. Dalam webinar ini beliau menyampaikan bahwa ERACS merupakan metode berbasis evidence yang terbukti dapat meningkatkan kepuasan pasien, mempersingkat waktu rawat inap yang, serta biaya kesehatan yang lebih sedikit sehingga dapat meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi.

Serta narasumber yang ke tiga yaitu Irfana Tri Wijayanti, S. Si. T.,M.Kes.,M.Keb dengan materi “Penerapan Teknik Rebozo untuk Mengurangi Nyeri Persalinan”. Dalam webinar ini beliau menyebutkan bahwa Rebozo merupakan selendang atau syal tradisional meksiko. Selama berabad-abad, rebozo telah membantu wanita dalam persalinan. Manfaat rebozo mendukung, menghilangkan rasa sakit dan memberdayakan, Teknik rebozo ini dapat membantu untuk menjadi lebih rileks tanpa bantuan obat apapun, memberikan ruang ke bayi, sehingga bayi dapat berada di posisi yang seoptimal mungkin untuk persalinan.

Webinar ini terselenggraa atas dukungan oleh beberapa pihak diantaranya STIKes Bakti Utama Pati, mahasiswa Prodi Sarjana Kebidanan Alih Jenjang dan juga kerjasama para sponsor dari Inez Cosmetic,dan PT.MERSIFARMA TM. Pada akhir sesi webinar memberikan doorprize kepada perserta webinar yang aktif mengikuti sejak awal webinar dan aktif melakukan tanya jawab serta diskusi dengan narasumber. dalam rangka untuk memeriahkan webinar ini. Webinar ini dapat disaksikan secara berulang untuk memperoleh pemahaman yang mendalam melalui siaran ulang yang dapat disaksikan pada Youtube STIKes Bakti Utama Pati.

Webinar Nasional ini di selenggarakan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan bagaimana menciptakan persalinan dengan aman dan nyaman.  Hal ini sangat penting guna memberikan dukungan fisik maupun psikologis pada ibu bersalin, sehingga ibu merasa nyaman dan aman dalam menghadapi proses persalinan dan sebagai sarana evaluasi tentang pemahaman metode persalinan dengan pengurangan nyeri saat bersalin.

 

By : Widia Puji Astuti_Mahasiswa Sarjana Kebidanan

Bincang Santai Satu-satu: Bebas Nyeri Payudara

Menyusui adalah magnum drostan p 100 proses memberikan makanan pada bayi dengan menggunakan air susu ibu langsung dari payudara ibu. Menurut Data World Health Organization (WHO) tahun 2018 melaporkan bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di seluruh dunia adalah sebesar 40% masih belum mencapai target untuk cakupan pemberian ASI eksklusif di dunia yakni sebesar 50% (WHO, 2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 melaporkan bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia hanya mencapai 37,3%, angka tersebut masih belum mencapai target Kementerian Kesehatan yang harus mencapai 80% (Riskesdas, 2018).

Salah satu faktor dari ibu yaitu cara menyusui yang tidak benar. Cara menyusui yang tidak benar dapat menyebabkan puting susu lecet dan ASI tidak keluar optimal. Menurut Riskesdas, 2019 di Jawa Tengah ibu menyusui mencapai 65% pemberian ASI ekskusif hanya mencapai 28,08%. Sedangkan di kota Semarang pemberian ASI eksklusif baru mencapai 33%.

Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Coca et al (2008) didapatkan masalah yang paling sering dialami oleh ibu menyusui adalah puting susu lecet. Sekitar 57,4% ibu yang menyusui mengalami puting lecet/nyeri dan paling banyak dialami oleh ibu primipara sebanyak 54,9%. Masalah puting susu lecet ini 95% terjadi pada wanita yang menyusui bayinya dengan posisi yang tidak benar. Kesalahan dari teknik menyusui disebabkan posisi bayi yang menyusu tidak sampai areola, hanya pada puting susu saja. Kesalahan lain juga bisa disebabkan saat ibu menghentikan proses menyusui kurang hati-hati (Rinata, 2015).

Semua unsur terkait bersama-sama berupaya mengatasi permasalahan ini, termasuk sivitas akademika STIKes Bakti Utama Pati. Sesuai visi program studi Sarjana kebidanan terkait kebugaran sepanjang siklus kehidupan perempuan, tim pengabdian masyarakat STIKes Bakti Utama Pati mengadakan kegiatan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada ibu nifas sehingga terbebas dari keluhan laktasi dan memberikan ASI dengan teknik menyusui yang benar kepada bayinya.

Berdasarkan latar belakang tersebut tim memberikan konseling kepada ibu tentang bagaimana agar ibu terbebas dari nyeri payudara, konseling tentang laktasi serta pelatihan teknik menyusui yang benar dengan judul “Bincang Santai Satu-Satu: Bebas Nyeri Payudara”.

Kegiatan ini dilakukan terhadap ibu nifas yang menyusui di Desa Tondomulyo pada Bulan Deseember 2021 s.d. Februari 2022, sebanyak 4 ibu nifas. Setiap ibu nifas dikunjungi ke rumahnya sebanyak 3 kali kunjungan. Tim pengabdi melakukan konseling seputar masalah laktasi, antara lain tentang ASI eksklusif, pijat oksitosin, perawatan payudara, teknik menyusui yang benar serta teknik marmet. Ibu-ibu merasa sangat puas atas kegiatan ini dan merasa makin percaya diri dalam memberikan ASI-nya. Pada kunjungan selanjutnya, setelah 1 pekan, tim melakukan evaluasi dengan hasil bahwa ibu tidak mengalami masalah dalam laktasi khususnya nyeri payudara.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai perwujudan salah satu tri darma perguruan tinggi oleh tim dosen (Uswatun Kasanah dan Ana Rofika) yang melibatkan mahasiswa prodi Sarjana Kebidanan (Addaruqqutni Nur Fatin, Gadis Riya Pratama dan Stefani Dhea Firnanda).

 

By Iyuz